Sodara-sodara, jojaru deng Ngongare. Ingat torang samua satu baba deng satu bibi, jadi mari torang baku jaga deng baku sayang. upa poma teke dubu de upa poma teke ngamo-ngomo. hinolah posidiahi torang pe daerah deng tong pe kampong masing-masing untuk menuju Halmahera yang lebe baek.
Breaking News
Loading...
Sabtu, 13 Juni 2015

Info Post
Apa arti sebuah lilin dalam kehidupan ? mungkin ini terlalu di pertanyakan. Sebab, lilin hanya sebuah benda kecil. Kegunaannya baru Nampak ketika lampu listrik dirumah kita padam. Tapi, lilin adalah cahaya. Dan cahaya merupakan sebentuk materi. Kebalikannya adalah gelap, Yang terakhir ini bukan materi. Ia tidak memiliki daya. Ia adalah keadaan hampa cahaya. Karena itu, meskipun kecil, lilin selalu dapat menguasai gelap.

Allah memisalkan petunjuk dengan cahaya, kesesatan sebagai gelap. Ini mengisyaratkan, pasukan kesesatan tak memiliki sedikitpun daya didepan pasukan cahaya.  Ia hadir ketika pasukan cahaya menghilang. Disini tersirat sebuah makna, bahwa gelap yang menyilimuti langit kehidupan kita, sebenarnya dapat diusir dengan mudah, bila kita mau menyalakan pasukan lilin kemabali.  Jadi, berhentilah mengikuk gelap, ia toh tak terwujud dan takberdaya. Kita tidak perlu memanggil matahari untuk mengusirnya, tidak juga bulan.

Tak ada yang dapat kita selesaikan dengan kutukan. Sama seperti tak bergunanya, ratapan didepan sebuah bencana. Musibah, Masalah, yang telah merobek-robek kehidupan kita. Tak perlu kita lampiaskan dengan kutukan ataupun ratapan.  Sebab itu sebuah tindakan yang  tidak menunjukan sikap positif dalam menghadapi realita. Dari pada seperti itu lebih baik menyalakan sebatang lilin dari pada mengutuk kegelapan.   


Sikap positif juga menuntut kita untuk menciptakan kehadiran yang berimbang dengan kehadiran fonomena positif dalam pentas kehidupan. Ini mungkin tak kita selesaikan dalam sekejap. Tapi, dengan sikap mental yang positif yang paling minimal, yang harus terpatri dalam jiwa kita.  Jika kita membuang keinginan untuk pasrah atau menghindari kenyataan. Sebesar apapun kapasitas jiwa kita, tidak mampu membendung realita dan tidak mampu menciptakan keadaan baru. Sebaiknya berpikirlah yang positif karena alam akan meresponnya dengan positif, jika kita berpikir yang negative maka alam akan meresponnya dengan negative. 

0 komentar:

Posting Komentar